Menunggu
Mengapa begitu bencinya aku
Pada pikir yang tak menentu
Menunggu
Hingga terbunuh oleh waktu
Dan tubuh kian mengaku
Mengapa begitu kesalnya aku
Pada hati yang merindu
Menunggu
Hingga lidah menjadi kelu
Dan bibir kian membiru
Wahai dirimu
Yang berbaju biru
Wahai dirimu
Yang tak sadar akan penantianku
Janganlah berlalu
Tanyakan lagi pada hatimu
Kepada siapa sesungguhnya, kesetiaanmu
Surakarta, 12 November 2016
Pada pikir yang tak menentu
Menunggu
Hingga terbunuh oleh waktu
Dan tubuh kian mengaku
Mengapa begitu kesalnya aku
Pada hati yang merindu
Menunggu
Hingga lidah menjadi kelu
Dan bibir kian membiru
Wahai dirimu
Yang berbaju biru
Wahai dirimu
Yang tak sadar akan penantianku
Janganlah berlalu
Tanyakan lagi pada hatimu
Kepada siapa sesungguhnya, kesetiaanmu
Surakarta, 12 November 2016
0 komentar:
Posting Komentar