Menunggu

Menunggu

By
Mengapa begitu bencinya aku Pada pikir yang tak menentu Menunggu Hingga terbunuh oleh waktu Dan tubuh kian mengaku Mengapa begitu kesalnya aku Pada hati yang merindu Menunggu Hingga lidah menjadi kelu Dan bibir kian membiru Wahai dirimu Yang berbaju biru Wahai dirimu Yang tak sadar akan penantianku Janganlah berlalu Tanyakan lagi pada hatimu Kepada siapa sesungguhnya, kesetiaanmu Surakarta,

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top