Sebuah Kisah Tentang Lebah-lebah Pengganggu





Once upon a time...
Hiduplah lebah-lebah pengganggu sok sibuk, yang berkarya bersama selama tiga bulan terakhir. Lama ya. Bosen. Kzl. Mlz. Bete. Capek. Sedih. Iya, lebah pengganggu juga bisa sedih, bisa nangis juga. Tapi lebah pengganggu tetap hidup bahagia. Bahagia karena selalu bersama. Rapat dari pagi sampai malam. Bersemayam di sekre hmpd sampai elek kabeh. Bikin icebreaking hamtaro tukutuk dan tsubasa kupu-kupu. Makan di SBC terus sampai dihapal mbak kasir.
Yah, begitulah kehidupan lebah pengganggu. Mereka tetap kuat meski diterjang badai revisi rundown tiada akhir, meski di tengah perjalanan banyak yang tumbang karena sakit, meski bosen banget karena keseringan rapat kurang dolan, dan meski air mata tak kunjung habis mereka teteskan. Lebah-lebah pengganggu yakin, perjuangan mereka tidak akan sia-sia, karena sejak awal perjalanan, mereka membawa niat yang agung dan mulia.
Kini perjalanan bersama itu telah usai. Lebah-lebah pengganggu kembali ke habitat masing-masing. Bukan untuk berhenti dan menghilang dari medan perjuangan, namun untuk mengambil bekal dan kembali melanjutkan perjalanan yang lebih jauh, yang lebih melelahkan, yang lebih bikin kzl. Mereka kembali berjuang di medannya masing-masing. Mereka boleh saja berpisah, tapi cinta di antara mereka yang akan menjadi saksi bahwa mereka pernah berjuang... bersama-sama.
Tamat.



Surakarta, 21 Agustus 2016.

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top